XXX

Sabtu, 01 Oktober 2016

PEMANASAN GLOBAL



A.  pengertian pemanasan global

https://ciwewiturahmawati.files.wordpress.com/2010/07/global-warming-copy.jpg


Pemanasan global (Global Warming) adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18°C (1.33 ± 0.32°F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), yaitu sebuah kelompok peneliti yang konsen meneliti dan mengamati tentang berbagai hal yang berkaitan dengan perubahan iklim, setiap beberapa tahun sekali melakukan pertemuan dan diskusi untuk membahas berbagai hal yang berhubungan dengan penemuan-penemuan terbaru terkait dengan perubahan iklim khususnya pemanasan global. Dari berbagai diskusi ilmiah tersebut, para peneliti yang tergabung dalam IPCC menyimpulkan bahwa peningkatan rata-rata suhu global bumi disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca yang kemudian dikenal dengan istilah  

Pemanasan global terjadi sebenarnya mengikuti prinsip efek rumah kaca. Rumah kaca memiliki prinsip, menyerap energi panas yang dipancarkan oleh matahari dan menahannya, sehingga suhu udara di dalam rumah kaca menjadi hangat dan bisa menunjang pertumbuhan tanaman di dalamnya.
Bumi menerima energi panas dari matahari yang menyinari bumi. Energi panas yang sampai ke Bumi, menciptakan nuansa panas yang menghangatkan bumi. Sebagian dari panas tersebut di serap oleh bumi dan sisanya akan dipantulkan kembali. Namun, sebagian besar panas tersebut tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya gas rumah kaca. Panas yang dipantullkan oleh bumi akan diserap oleh gas-gas rumah kaca dan dipantulkan kembali ke permukaan bumi. Akibatnya, energi panas tersebut terperangkap di dalam atmosfer bumi, sehingga suhu di permukaan bumi pun meningkat.
Pada konsentrasi terstentu, sebenarnya kehadiran gas-gas rumah kaca ini sangat diperlukan untuk menghangatkan suhu di atmosfer bumi. Namun, meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca juga akan berdampak pada semakin meningkatnya energi panas di atmosfer bumi. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.Protokol Kyoto adalah kesepakatan internasional Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC atau FCCC), yg ditujukan untuk melawan pemanasan global. UNFCCC adalah perjanjian lingkungan hidup internasional dengan tujuan mencapai “stabilisasi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yg akan mencegah gangguan antropogenik yg berbahaya dengan sistem iklim.” Protokol Kyoto awalnya diadopsi pada tanggal 11 Desember 1997 di Kyoto, Jepang, dan mulai berlaku pada tanggal 16 Februari 2005. Pada April 2010, 191 negara telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto.



B.  Penyebab pemansan global
Berikut ini beberapa hal-hal yang menyebabkan pemanasan global, antara lain:
1. Polusi Karbondioksida Dari Pembangkit Listrik Bahan Bakar Fosil
Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida sisa pembakaran ke atmosfer. Sekitar 40% dari polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika Serikat. Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya, usaha penggunaan energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan. Tetapi, masih banyak dari kita yang enggan untuk  melakukan ini.

2. Polusi Karbondioksida Dari Pembakaran Bensin Untuk Transportasi.
Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan bermotor. Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Sayangnya, semua peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.

3. Gas Metana Dari Peternakan & Pertanian.
Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen, misalnya dipersawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada usus hewan ternak, dan dengan meningkatnya jumlah populasi ternak, mengakibatkan peningkatan produksi gas metana yang dilepaskan ke atmosfer bumi.

4. Aktivitas Penebangan Pohon
Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan baku membuat jumlah pohon kita makin berkurang. Apalagi, hutan sebagai tempat pohon kita tumbuh semakin sempit akibat beralih fungsi menjadi lahan perkebunan seperti kelapa sawit. Padahal, fungsi hutan sangat penting sebagai paru-paru dunia dan dapat digunakan untuk  mendaur ulang karbondioksida yang terlepas di atmosfer bumi.

5. Penggunaan Pupuk Kimia Yang Berlebihan
Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia dunia untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air minum kita.

C.      Dampak Pemanasan Global
Para ilmuwan telah memprediksikan bahwa pemanasan global yang terus meningkat ini, akan menimbulkan beberapa dampak negatif bagi alam khususnya kehidupan di muka bumi. Pemanasan global diperkirakan akan mempengaruhi kestabilan cuaca, populasi satwa, produktivitas hasil pertanian, air laut, bahkan hingga kondisi sosial politik nantinya.
Berikut ini akibat yang ditimbulkan oleh terjadinya pemanasan global:
1.      Kenaikan Permukaan Air Laut Seluruh Dunia

http://maritimemagz.com/wp-content/uploads/2014/12/Air-Laut-1440x564_c.jpg

Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia karena mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland. Banyak negara di seluruh dunia akan mengalami efek berbahaya dari kenaikan air laut ini. Inilah mungkin yang faktor penyebab tenggelamnya Ibu Kota Jakarta beberapa tahun mendatang sesuai dengan yang diprediksi ilmuwan.

2.      Peningkatan Intensitas Terjadinya Badai 

http://cdn-2.tstatic.net/palembang/foto/berita/2012/12/6/BADAI.JPG
Tingkat terjadinya badai dan siklon semakin meningkat. Di dukung oleh bukti yang telah ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan akan menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur udara dan lautan. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin yang dapat memicu terjadinya badai kuat
.
3.      Menurunnya Produksi Pertanian Akibat Gagal Panen
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTIV6Xt8wioqADs2QdOfcpQNxbMXvFHPDgaH8lUKFIchJfqnczurw

Diyakini bahwa, milyaran penduduk di seluruh dunia akan mengalami bencana kelaparan karena faktor menurunnya produksi pangan pertanian akibat kegagalan panen. Ini disebabkan oleh pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan iklim yang kurang kondusif bagi tanaman pangan

4.      Makhluk Hidup Terancam Kepunahan
http://uniqpost.com/wp-content/uploads/2013/01/hewan-punah-langka.jpg

Berdasarkan penelitian yang dipublikasin di Nature, pada tahun 2050 mendatang, peningkatan suhu dapat menyebakan terjadinya kepunahan jutaan spesies. Artinya, di tahun-tahun mendatang keragaman spesies bumi akan jauh berkurang. Namun, semoga saja tidak termasuk di dalamnya spesies manusia
.
5.      Terumbu Karang Menghilang
https://alamendah.files.wordpress.com/2011/05/terumbu-karang-coral-reef-04.jpg

World Wide Fund for Nature (WWF) mengatakan bahwa pada kondisi terburuk, pemanasan global bisa mengakibatkan populasi terumbu karang menghilang. Diperkirakan hal itu bisa saja terjadi pada tahun 2100 terkait dengan meningkatnya temperature dan tingkat keasaman lautan. Sekarang saja, dampaknya pada terumbu karang sudah terlihat. Banyak terumbu karang yang mengalami pemutihan atau bleaching. Jika terumbu karang kolaps (menghilang), maka ekosistem laut akan terganggu. Banyak flora maupun fauna laut yang akan terancam punah.

6.      Krisis Air Bersih
Hal ini tentunya akan mengancam manusia secara langsung. Karena air bersih merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan. Hal ini tejadi karena adanya penggundulan hutan. Jika hutan terus menerus digunduli maka akan mengganggu siklus hidrologi air yang menyebabkan krisis air bersih.

7.      Wabah Penyakit
Penyakit tropis menyebar seperti malaria, demam dengue, demam kuning menyebar ke daerah yang sebelumnya tidak pernah dijangkiti, dan bukan hanya itu, penyakit ini diketahui menjadi semakin ganas. Belum lagi meningkatnya jumlah manusia yang terserang penyakit seperti kanker kulit, kolera dan sebagainya yang belakangan ini semakin mewabah, dan mencakup daerah yang semakin luas.

8.      Terjadinya Penyimpangan Pola Cuaca El Nino dan La Nina
https://serdaducemara.files.wordpress.com/2013/02/020813_0204_elninodanla3.jpg?w=440

El Nino dan La Nina adalah merupakan dinamika atmosfer dan laut yang mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. El Nino merupakan salah satu bentuk penyimpangan iklim di Samudera Pasifik yang ditandai dengan kenaikan suhu permukaan laut di daerah katulistiwa bagian
tengah dan timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar