A. Pengertian Gelombang.
Gelombang adalah suatu getaran yang merambat,
dalam perambatannya gelombang membawa energi. Dengan kata lain, gelombang
merupakan getaran yang merambat dan getaran sendiri merupakan sumber gelombang.
Jadi, gelombang adalah getaran yang merambat dan gelombang yang bergerak akan
merambatkan energi (tenaga). Gelombang juga dapat diatikan sebagai
bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang
merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang
dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu
renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Gambar
2.1 : Gelombang laut
Pada
gambar Gelombang laut diatas merupakan
salah satu contoh gelombang yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Selain gelombang laut, masih terdapat banyak contoh lainnya. Ketika Anda
melempar sebuah batu kecil pada permukaan air yang tenang, akan muncul
gelombang yang berbentuk lingkaran dan bergerak ke luar. Contoh lain adalah
gelombang yang merambat sepanjang tali yang terentang lurus bila Anda
menggerakan tali naik turun. Ketika kita berbicara mengenai gelombang, kita
tidak bisa mengabaikan getaran.
Gambar
2.2: Genangan air yang tenang ketika dilempar batu
Pada Gambar 2 di atas, dapat dilihat ketika
kita melempar batu ke dalam genangan air
yang tenang, gangguan yang kita berikan menyebabkan partikel air bergetar atau
berosilasi terhadap titik setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan
adanya gelombang pada genangan air tadi. Jika kita menggetarkan ujung tali yang
terentang, maka gelombang akan merambat sepanjang tali tersebut. Gelombang tali
dan gelombang air adalah dua contoh umum gelombang yang mudah kita saksikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika
kita melihat gelombang pada genangan air, seolah-olah tampak bahwa gelombang
tersebut membawa air keluar dari pusat lingkaran. Demikian pula, ketika Kita
menyaksikan gelombang laut bergerak ke pantai, mungkin Kita berpikir bahwa
gelombang membawa air laut menuju ke pantai. Kenyataannya bukan seperti itu.
Sebenarnya yang Kita saksikan adalah setiap partikel air tersebut berosilasi (bergerak naik turun) terhadap titik
setimbangnya. Hal ini berarti bahwa gelombang tidak memindahkan air tersebut.
Kalau gelombang memindahkan air, maka benda yang terapung juga ikut bepindah.
Jadi, air hanya berfungsi sebagai medium bagi gelombang untuk merambat. Misalnya ketika Kita mandi di air laut, kita
akan merasa terhempas ketika
diterpa gelombang laut. Hal ini terjadi karena setiap gelombang selalu
membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Ketika mandi di laut,
tubuh kita terhempas ketika diterpa gelombang laut karena terdapat energi pada
gelombang laut. Energi ya
B. Jenis-Jenis Gelombang
Secara
umum hanya terdapat dua jenis gelombang yaitu, gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.
-
Jenis
gelombang berdasarkan pada medium perambatan gelombang adalah :
a. Gelombang
mekanik,
adalah sebuah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium, yang
menyalurkan energi untuk keperluan proses penjalaran sebuah gelombang. Suara
merupakan salah satu contoh gelombang mekanik yang merambat melalui perubahan
tekanan udara dalam ruang (rapat-renggangnya molekul-molekul udara).
b. Gelombang
elektromagnetik,
yaitu gelombang yang dapat merambat walau
tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan
beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelomban, frekuensi,
amplitude, dan kecepatan.
Sumber
Gelombang Elektronmagnetik adalah sebagai berikut :
1.
Osilasi Listrik
2.
Sinar matahari yang menghasilkan sinar infra mera
3.
Lampu merkuri yang menghasilkan ultra violet
4.
Penembakan elektron dalam abung hampa pada keping logam yang menghasilkan sinar
X (digunakan untuk rontgen) inti atom yang tidak stabil yang menghasilkan sinar
gamma.
Sedangkan berdasarkan arah rambatan
dan getarannya, dibagi menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan
longitudinal.
a.
Gelombang transversal,
yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah getarannya.
Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita menggerakan
tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak lurus
dengan arah gerak gelombang.
Titik
tertinggi gelombang disebut puncak sedangkan titik terendah disebut lembah.
Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman maksimum
lembah, diukur dari posisi setimbang. Jarak dari dua titik yang sama dan
berurutan pada gelombang disebut panjang gelombang (disebut lambda –
huruf Yunani). Panjang gelombang juga bisa juga dianggap sebagai jarak dari
puncak ke puncak atau jarak dari lembah ke lembah.
2.Gelombang
longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya
sejajar dengan arah getarannya (misalnya gelombang slinki). Gelombang yang
terjadi pada slinki yang digetarkan, searah dengan membujurnya slinki berupa
rapatan dan regangan. Jarak dua rapatan yang berdekatan atau dua regangan yang
berdekatan disebut satu gelombang.
Pada
Gambar diatas, tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah rambatan
gelombang. Serangkaian rapatan
dan regangan merambat
sepanjang pegas. Rapatan
merupakan daerah di mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkan regangan merupakan daerah di mana
kumparan pegas saling menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola berupa
puncak dan lembah, maka gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan
regangan. Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau
regangan yang berurutan. Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik
yang sama dan berurutan pada rapatan atau regangan.
C.
Gejala Gelombang
1.
pemantulan
Pada
peristiwa pemantulan gelombang akan
berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu sudut pantul sama dengan sudut datang.
Artinya, ketika berkas gelombang datang membentuk sudut θ terhadap garis normal
(garis yang tegak lurus permukaan pantul), maka berkas yang dipantulkan akan
membentuk sudut θ terhadap garis normal.
Gambar 2.5 : Pemantulan Gelombang
2.
Pembiasan
Pembiasan gelombang (refraksi) adalah pembelokan arah muka
gelombang ketika masuk dari satu medium ke medium lainnya. Adakalanya pembiasan
dan pemantulan terjadi secara bersamaan. Ketika gelombang datang mengenai
medium lain, sebagian gelombang akan dipantulkan dan sebagian lainnya akan
diteruskan atau dibiaskan. Refraksi terjadi karena gelombang memiliki kelajuan
berbeda pada medium yang berbeda.
Gambar
2.6 : Pemanulan dan Pembiasan Gelombang
3.
Interferensi
nterferensi
gelombang adalah
perpaduan atau superposisi gelombang ketika dua gelombang atau lebih tiba di
tempat yang sama pada saat yang sama. Interferensi dua gelombang dapat
menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling menguatkan (interferensi
maksimum) dan dapat juga menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling
melemahkan (interferensi minimum).
Gambar 2.7 : interferensi mak-min
4.
Difraksi
Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan
gelombang ketika melewati celah sempit atau penghalang.
Gambar
2.8 : Difraksi Gelombang
Di
dalam suatu medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu,
gelombang lurus akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk gelombang lurus
juga. Hal ini tidak berlaku bila pada medium diberi penghalang atau rintangan
berupa celah. Untuk ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang dapat
melentur setelah melalui celah tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan
oleh adanya penghalang berupa celah dinamakan difraksi gelombang.
Gelombang
tegak an gelombang berjalan(stasioner)
1. Pengertian Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan
adalah gelombang yang amplitudonya tetap. Pada sebuah tali yang panjang
diregangkan di dalam arah x di mana sebuah gelombang transversal sedang berjalan. Pada saat t = 0, bentuk tali dinyatakan:
y = f (x)
............................................................... (1)
dengan y adalah pergeseran
transversal tali pada kedudukan x. Bentuk gelombang tali yang mungkin pada t =
0 ditunjukkan pada Gambar 1(a).
|
Gambar
1. Bentuk sebuah tali yang direnggangkan (a) pada t = 0 (b) pada x=vt.
|
Pada waktu t gelombang tersebut
berjalan sejauh vt ke kanan, dengan v menunjukkan besarnya kecepatan gelombang,
yang dianggap konstan.
Maka persamaan kurva pada waktu t
adalah:
y = f (x – vt)
.................................................... (2)
Persamaan (2) adalah persamaan umum
yang menyatakan sebuah gelombang yang berjalan ke kanan, di mana x akan semakin
besar dengan bertambahnya waktu, dan secara grafis ditunjukkan pada Gambar
1(b). Apabila kita ingin menyatakan sebuah gelombang yang berjalan ke kiri,
maka:
y = f (x + vt)
........................................................ (3)
Untuk sebuah fase khas dari sebuah
gelombang yang berjalan ke kanan berlaku:
x – vt = konstan
Maka dari diferensiasi terhadap
waktu akan diperoleh:
(dx/dt) - v = 0 atau (dx/dt) -
v ......................................... (4)
Dengan v adalah kecepatan fase
gelombang. Untuk gelombang yang berjalan ke kiri kita memperoleh kecepatan fase
gelombang adalah -v.
Persamaan gelombang tali pada waktu
t = 0 dinyatakan:
y = A sin (2π/λ)x
...................................................... (5)
Bentuk gelombang tersebut adalah
sebuah kurva sinus, ditunjukkan pada Gambar 2.
|
Gambar
2. Kurva sinus pada gelombang tali.
|
2. Pengertian Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner disebut juga gelombang berdiri atau gelombang tegak,
merupakan jenis gelombang yang bentuk gelombangnya tidak bergerak melalui
medium, namun tetap diam. Gelombang ini berlawanan dengan gelombang berjalan
atau gelombang merambat, yang bentuk gelombangnya bergerak melalui medium
dengan kelajuan gelombang. Gelombang diam dihasilkan bila suatu gelombang
berjalan dipantulkan kembali sepanjang lintasannya sendiri. Amplitudo gelombang
ini berubah-ubah sesuai posisinya.
Pada
dua deret gelombang dengan frekuensi sama, memiliki kelajuan dan amplitudo yang
sama, berjalan di dalam arah-arah yang berlawanan sepanjang sebuah tali, maka
persamaan untuk menyatakan dua gelombang tersebut adalah:
y1 = A sin (kx −ωt )
y2 = A sin (kx +ωt )
Resultan kedua persamaan tersebut
adalah:
y = y1 + y2 =
A sin (kx − ωt ) + A sin (kx + ωt ) ....... (16)
Dengan menggunakan hubungan
trigonometrik, resultannya menjadi:
y = 2A sin kx cosωt .........................................
(17)
Persamaan (17) adalah persamaan
sebuah gelombang tegak (standing wave). Ciri sebuah gelombang tegak adalah
kenyataan bahwa amplitudo tidaklah sama untuk partikel-partikel yang
berbeda-beda tetapi berubah dengan kedudukan x dari partikel tersebut.
Amplitudo (persamaan (17)) adalah 2 ym sin kx, yang
memiliki nilai maksimum 2 ym di kedudukan-kedudukan di mana:
kx = π/2, 3π/2, 5π/2, dan seterusnya
atau x = λ/4, 3λ/4, 5λ/4, dan
seterusnya
Titik tersebut disebut titik perut,
yaitu titik-titik dengan pergeseran maksimum. Sementara itu, nilai minimum
amplitudo sebesar nol di kedudukan-kedudukan di mana:
kx = π , 2π , 3π, dan seterusnya
atau x = λ/2, λ, 3λ/2, λ dan
seterusnya
Titik-titik tersebut disebut titik simpul, yaitu titik-titik
yang pergeserannya nol. Jarak antara satu titik simpul dan titik perut
berikutnya yaitu seperempat panjang gelombang.
a. Gelombang Stasioner pada Ujung Tali Tetap
Gambar 3. menunjukkan refleksi
sebuah pulsa gelombang pada tali dengan ujung tetap.
|
Gambar
3. Refleksi sebuah pulsa di ujung tetap sebuah tali.
|
Ketika sebuah pulsa sampai di ujung,
maka pulsa tersebut mengarahkan semua gaya yang arahnya ke atas pada penopang,
maka penopang memberikan gaya yang sama tapi berlawanan arahnya pada tali
tersebut (menurut Hukum III Newton). Gaya reaksi ini menghasilkan sebuah pulsa
di penopang, yang berjalan kembali sepanjang tali dengan arah berlawanan dengan
arah pulsa masuk. Dapat dikatakan bahwa pulsa masuk direfleksikan di titik
ujung tetap tali, di mana pulsa direfleksikan kembali dengan arah pergeseran
transversal yang dibalik. Pergeseran di setiap titik merupakan jumlah
pergeseran yang disebabkan oleh gelombang masuk dan gelombang yang
direfleksikan.
Karena titik ujung tetap, maka kedua
gelombang harus berinterferensi secara destruktif di titik tersebut sehingga
akan memberikan pergeseran sebesar nol di titik tersebut. Maka, gelombang yang
direfleksikan selalu memiliki beda fase 180o dengan gelombang
masuk di batas yang tetap.
Dapat disimpulkan, bahwa ketika
terjadi refleksi di sebuah ujung tetap, maka sebuah gelombang mengalami
perubahan fase sebesar 180o. Hasil superposisi gelombang datang (y1),
dan gelombang pantul (y2), pada ujung tetap, berdasarkan persamaan
(17) adalah:
y = 2A sin kx cosωt
y = Ap cosωt
...................................................... (18)
Ap = 2A sin kx
...................................................... (19)
b. Gelombang Stasioner pada Ujung Tali Bebas
Refleksi sebuah pulsa di ujung bebas
pada sebuah tali yang diregangkan terlihat pada Gambar 4.
|
Gambar
4.Refleksi sebuah pulsa di ujung bebas sebuah tali yang direnggangkan.
|
Pada saat pulsa tiba di ujung bebas,
maka pulsa memberikan gaya pada elemen tali tersebut. Elemen ini dipercepat dan
inersianya mengangkut gaya tersebut melewati titik kesetimbangan. Di sisi lain,
gaya itu juga memberikan sebuah gaya reaksi pada tali. Gaya reaksi ini
menghasilkan sebuah pulsa yang berjalan kembali sepanjang tali dengan arah
berlawanan dengan arah pulsa yang masuk. Dalam hal ini refleksi yang terjadi
adalah di sebuah ujung bebas.
Pergeseran maksimum
partikel-partikel tali akan terjadi pada ujung bebas tersebut, di mana
gelombang yang masuk dan gelombang yang direfleksikan harus berinterferensi
secara konstruktif. Maka, gelombang yang direfleksikan tersebut selalu sefase
dengan gelombang yang masuk di titik tersebut. Dapat dikatakan, bahwa pada
sebuah ujung bebas, maka sebuah gelombang direfleksikan tanpa perubahan fase.
Jadi, sebuah gelombang tegak yang
terjadi di dalam sebuah tali, maka akan terdapat titik simpul di ujung tetap,
dan titik perut di ujung bebas. Hasil superposisi gelombang datang dan
gelombang pantul pada ujung bebas adalah:
y = y1 + y2
dengan:
y1 = A sin (kx –ωt)
dan y2 = -A sin (kx +ωt)
maka:
y =[A sin (kx −ωt )− sin (kx +ωt )]
y = 2A cos kx sin ωt
......................................... (20)
y = Ap sin ωt
...................................................... (21)
Ap = 2A cos k x ....................................................
(22)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar